Thursday, March 8, 2018

POTRET SISTEM PENDIDIKAN DI IRAN

 POTRET SISTEM PENDIDIKAN DI IRAN
Sejak Revolusi Islam 1979 di Iran, telah banyak perubahan-perubahan yang terjadi di Iran. Mulai dari sistem pemerintahan sampai sistem pendidikan, yang tadinya sistem pendidikan di negeri tersebut adalah kuantitatif kini telah berubah menjadi kualitatif.
Berkat revolusi itu pula ilmu pengetahuan di Iran semakin maju, teutama pengetahuan di bidang teknologi nuklir. Yang pada akhirnya semakin membuat Amerika menjadi gerah dan tak henti-hentinya menekan Iran agar menghentikan proyek nuklirnya.
Dan dalam makalah ini kami akan membahas mengenai berbagai hal seputar potret pendidikan di negara Iran, mulai dari sistem pemerintahan, kondisi demografi dan income negara, filsafat pendidikannya, kebijakan di bidang pendidikan, pengembangan kurikulum, pengembangan tenaga kependidikan, sistem perjenjangan pendidikan, serta perbedaan lembaga pendidikan swasta dan negeri.
     


A.    Potret Sistem Pemerintahan.
Akibat revolusi, yakni perubahan konstelasi politik dari bentuk negara otokrasi menjadi republik. Bentuk negara otokrasi hendak dikembangkan oleh Shahinsyah M. Reza Pahlevi Aryamehr yang dinobatkan pada tahun 1925.
Saat meletus perang dunia II, Iran menyatakan negaranya netral. Syah Reza Pahlevi berupaya mengganti peradilan agama yang telah berlaku lama dengan model peradilan Perancis yang sekuler. Pada tahun 1935, kantor-kantor catatan sipil dibuka. Cadar khas penutup aurat wanita dihapus secara semena-mena. Kalender hijriah oleh rakyat Iran telah dipakai jauh sebelumnya, diganti dengan kalender kerajaan yang bersumber dari agama Mitraisme dari Kerajaan Cirus.
Kompetensi para Fuqoha dan Mullah dipersempit dalam skala besar. Pada tahun 1962, Syah Reza Pahlevi mengumumkan sebuah UU Peralihan bagi rakyat Iran yang isinya menggganti Al-Quran dengan dengan UU baru yang sekuler. Tidak pelak lagi, kebijakan tersebut membuka konfrontasi langsung dari pihak ulama’.
Kekuatan otokrasi Syah Reza Pahlevi ditumbangkan oleh people power, lalu bentuk pemerintahannya berubah menjadi republik Islam Iran, Jumhuriyyah Islamiyyah, dengan slogan la syarkiyyah wa la gharbiyyah.
Sistem pemerintahan Iran dibentuk atas kepemimpinan pemerintah (wilayah al-amr) dan kepemimpinan agama (Imamah). Kepala pemerintahan adalah presiden, sedangkan kepemimpinan agama berasal dari Faqih (wilayah al-faqih) yang diakui sebagai pemimpin oleh rakyat.[1]

B.     Kondisi Demografi Dan Potensi Income Negara.
Iran adalah sebuah negara yang berbilang suku dan agama. Etnik mayoritas ialah etnik Persia (51% dari rakyatnya,) dan 70% rakyatnya adalah bangsa Iran, keturunan orang Arya. Kebanyakan penduduk Iran bertutur dalam bahasa yang tergolong dalam keluarga Bahasa Iran, termasuk bahasa Persia. Kumpulan minoritas Iran ialah Azeri (24%), Gilaki dan Mazandarani (8%), Kurdi (7%), Arab (3%), Baluchi (2%) Lur (2%) Turkmen (2%), dan juga suku-suku lain (1%). Penutur ibu Bahasa Iran diperkirakan sebanyak 40 juta di Iran, dan jumlah keseluruhannya (merangkumi negara-negara lain) adalah 150-200 juta.
Penduduk Iran pada tahun 2006 ialah 70 juta. Sebanyak dua pertiga jumlah penduduknya di bawah umur 30 tahun dan persenan penduduk yang melek huruf 86%. Tingkat pertambahan penduduknya semenjak setengah abad yang lalu tinggi dan diperkirakan akan menurun di masa depan.
Kebanyakan penduduk Iran adalah muslim, di mana 90% Syiah dan 8% Sunnah Wal Jamaah. 2% lagi adalah penganut agama Baha'i, Mandea, Hindu, Zoroastrianisme, Yahudi dan Kristen. Zoroastrianisme, Yahudi dan Kristian diakui oleh pemerintah Iran dan turut mempunyai perwakilan di parlemen. Agama Baha'i tidak diakui.[2]
Ekonomi Iran adalah campuran Ekonomi Perencanaan Sentral dengan sumber minyak dan perusahaan-perusahaan utamanya dimiliki pemerintahan, dan juga terdapat beberapa perusahaan swasta. Pertumbuhan ekonomi Iran stabil semenjak dua abad yang lalu.
Pada awal abad ke-21, persenan sektor jasa dalam pengeluaran negara kasarnya, PNK, adalah yang tertinggi, diikuti dengan pertambangan dan pertanian. 45% belanja negara adalah hasil pertambangan minyak dan gas alam, dan 31% dari cukai. Pada 2004, PNK Iran diperkirakan sebanyak $163 milyar atau $2.440 per kapita.

C.    Filsafat Pendidikan
Satu kenyataan penting berkaitan dengan perjalanan filsafat dalam sejarah Islam adalah turut andilnya masalah kemazhaban tradisional Islam dalam proses perkembangan pemikiran filsafat. Tanpa perlu menunjuk siapa filosof bermazhab Islam apa, yang jelas, filsafat jauh lebih mudah bertahan di dunia Syiah dan terdapat semacam tradisi menghargai filsafat yang masih terus berkelanjutan di Persia dan dalam komunitas Syiah lainnya.
Di era kontemporer, diakui secara luas bahwa warisan filsafat Islam, khususnya mazhab Sadrian dan Sabzawarian—sebagai tonggak “sistem filsafat yang sangat Islami”—berkembang jauh lebih ekstensif di Iran—yang sejak beberapa abad silam, khususnya sejak kedatangan Syaikh Baha’i ke Iran, telah menjadikan mazhab Syiah sebagai mazhab resmi di sana—ketimbang di wilayah lain yang mayoritas atau minoritas penduduknya bermazhab Syiah.[3]
Dan dengan tumbuh suburnya filsafat di Iran inilah yang akhirnya sedikit banyak mempengaruhi sitem pendidikan di Iran, sehingga pendidikanpun cenderung terus berkembang dan mampu menjawab tantangan di masa depan.[4]
D.    Kebijakan Strategis Di bidang Pendidikan
                        Dalam rangka menghilangkan kebodohan, Syah Reza Parlevi memerintahkan berdirinya Badan Pemberantasan Buta Huruf (Literacy Corps) dan sekolah-sekolah yang mampu menampung semua anak, baik laki-laki maupun perempuan.
                         Syah Reza Parlevi mendirikan Bank Nasional dan berbagai sekolah negeri di seluruh negeri untuk kemudian mencanangkan program wajib belajar. Universitas Teheran didirikan, para perempuan dapat mendaftar kuliah di sana meskipun jilbab sebelumnya telah dilarang.
                        UUD Republik Islam Iran memberi penekanan pada kewajiban pendidikan dan pengajaran. Itulah sebabnya pemerintah menyediakan sarana cuma-Cuma bagi pemuda dan anak-anak sampai tingkat sekolah menengah pertama. Dan kementrian pendidikan dan pengajaran bertugas mengurusi anak-anak agar mendapat pendidikan dasar hingga tamat SMP.[5]

E.     Pengembangan Kurikulum
Dalam hal ini Departemen Pendidikan bertanggung jawab untuk pengembangan kurikulum dan menyediakan buku pelajaran bagi semua universitas pra-program pendidikan. Pusat Teknologi Pendidikan, bagian dari Organisasi Riset & Pendidikan Perencanaan, memproduksi dan mendistribusikan materi audio dan visual tambahan bagi sekolah. The CET juga bertanggung jawab untuk pengembangan intranet Roshd nasional untuk sekolah-sekolah.
Administrasi kurikulum dan fasilitas di Universitas Medis adalah tanggung jawab Departemen Kesehatan.[6]
F.     Pengembangan Tenaga Kependidikan
Waktu Syah Reza Parlevi berkuasa, hampir semua sarana pendidikan terpusat di kota. Penduduk pedesaan sangat tidak beruntung. Setelah revolusi Islam, berbagai pusat pemberantasan buta huruf didirikan di seluruh pelosok negara. Terutama di pedusunan, pada tahun 1979 dilakukan gerakan melek huruf hingga menjangkau sekitar 3 juta rakyat dengan lebih dari 167.000 kelas pemberantasan buta huruf.
Mengingat revolusi Iran berdasarkan nilai Islam, maka pada masa pascarevolusi banyak didirikan sekolah agama untuk mendidik siswa agar mampu berasimilasi dengan kebudayaan Islam. Banyak pelajar dan mahasiswa masuk ke sekolah dan perguruan tinggi, terutama di pusat kota seperti Teheran, Qom, dan Masyhad. Dibandingkan sebelum revolusi Iran pascarevolusi banyak mengalami perubahan dalam hal kurikulum, buku pelajaran, kegiatan akademik, gerakan melek huruf.
Dewan pusat universitas tetap melakukan pengawasan terhadap lama waktu tahun akademik, jumlah jam kredit yang dibutuhkan untuk kenaikan tingkat, promosi fakultas, konfirmasi atas pengangkatan para dekan.

G.   Sistem Perjenjangan Pendidikan yang Dikembangkan
Adapun sistem pendidikan yang ada di Iran adalah:
1.  Sekolah Persiapan (Taman Kanak-Kanak) dimulai pada usia 5 tahun
2.  Sekolah Dasar, dimulai pada usia 7 tahun, merupakan tahap awal proses pendidikan yang ditempuh dalam jangka waktu 6 tahun.
3.  Sekolah Lanjutan Pertama/ Sekolah Orientasi selama 3 tahun. Pada tahap ini siswa mempelajari berbagai ilmu pengetahuan dan persiapan untuk memilih bidang pengetahuan sesuai minatnya.
4.  Sekolah Lanjutan Atas/ Sekolah Sains Teoritis
5.  Pendidikan Tinggi
Disamping berbagai lembaga pendidikan tinggi tadi terdapat juga pendidikan teknik dan kejuruan.
Ada tiga tingkat pendidikan teknik di Iran, yaitu:
1.  Tingkat pertama
Program sekolah dagang pasca SD yang terkait dengan sekolah menegah pertama, ini merupakan program akhir yang diarahkan pada pelatihan siswa agar menjadi pekerja yang mahir dan terampil.
2.  Tingkat kedua
Berkaitan dengan sekolah menengah atas, para murid yang lulus dari sekolah menengah pertama bisa diterima di sekolah teknik menengah atas ini. Dimaksudkan untuk melatih para ahli teknik dan industri.

3.  Tingkat ketiga
Sekolah tinggi teknik yang menerima siswa yang telah menyelesaikan program akademik sekolah menengah/ telah lulus dari sekolah menengah teknik. Sekolah ini diniatkan untuk melatih para insinyur dan teknisi.[7]

H.       Perbedaan Antara Lembaga Pendidikan milik swasta dan negeri.
Untuk universitas negeri dilengkapi dengan berbagai macam laboratorium yang cukup memadai untuk kampus modern, laboratorium zoologi, kegiatan akademis, dan kampus Teheran digunakan sebagai satu-satunya tempat shalat jumat di ibu kota Iran. Universitas negeri tersebut antara lain adalah: Allanah Thabathaba’I, Universitas Manajemen Imam Shodiq, Universitas Syahid Behesti, Universitas Sains dan Teknologi Iran, Universitas Tabriz, Universitas Meshed, Universitas Gondishapour.
Sedangkan universitas swasta/ lembaga semi swasta kebanyakan menawarkan program pendidikan teknik dan profesional. Diantaranya: Universitas Pahlevi/ Universitas Shiraz, Universitas Nasional Iran, Universitas Teknik Aryanehr.



 




DAFTAR PUSTAKA

Assegaf, Abdul Rahman. 2003. Internasionalisasi Pendidikan: Sketsa Perbandingan Pendidikan Di Negara-Negara Islam Dan Barat. Yogyakarta: Gama Media.

Pendidikan Di Iran http://translate.google.co.id

Syiah, Iran , Dan Filsafat, http://smkattaqwakedaung.blogspot.com


Revolusi_Iran_Telah_Dimulai http://semaoen.multiply.com/journal

Education_in_iran  http://en.wikipedia.org


[1] Abdul Rahman Assegaf, internasionalisasi Pendidikan: Sketsa Perbandingan Pendidikan Di Negara-Negara Islam Dan Barat, (Yogyakarta: Gama Media) hal.75
[2] Iran, http://id.wikipedia.org/wiki
[3] Syiah, Iran , Dan Filsafat, http://smkattaqwakedaung.blogspot.com
[4] Revolusi_Iran_Telah_Dimulai_http://semaoen.multiply.com/journal/item/169/
[5] Abdul Rahman Assegaf, internasionalisasi Pendidikan: Sketsa Perbandingan Pendidikan Di Negara-Negara Islam Dan Barat, (Yogyakarta: Gama Media) hal.76

[6] Pendidikan Di Iran http://translate.google.co.id
[7] Education_in_iran  http://en.wikipedia.org

0 komentar: