This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Wednesday, February 29, 2012

EUTANASIA DALAM PERSPEKTIF ISLAM



Pembicaraan tentang euthanasia boleh jadi tidak pernah tuntas. selalu saja ada masalah dan pertanyaan, karena euthanasia menyangkut masalah hidup dan mati. Meskipun demikian, euthanasia telah banyak dilakukan sejak zaman dahulu kala dan memperoleh dukungan beberapa tokoh besar dalam sejarah, seperti plato yang mendukung tindakan bunuh diri untuk mengakhiri penderitaan akibat penyakit yang dialaminya. Di beberapa negara barat, euthanasia sudah tidak dianggap sebagai suatu pembunuhan lagi.
Bagaimana pandangan Islam tentang euthanasia? Dalam pertanyaan tersebut akan dijawab dalam makalah ini. Di sini kami mencoba memaparkan mengenai euthanasia, macam-macam euthanasia, dan bagaimana euthanasia dalam perspekif Islam.

MAKALAH LENGKAPNYA DOWNLOAD HERE......





HASILKAN DOLAR DENGAN GABUNG KE ADfLY


Adf.ly merupakan tool untuk cloaking url atau URL shortening, dan enak nya kita akan mendapatkan bayaran jika link kita itu dikunjungi. Buat sebagian ‘orang awam’ ini dianggap sebagai penipuan tapi tidak begitu adanya. Karena si pengunjung tetap mendapatkan informasi yang dibutuhkan dan si pemilik link dihargai jasanya oleh adf.ly
Cara kerjanya kurang lebih seperti ini:
1. Kita memiliki url yang bisa kita sebarkan lewat blog, forum, comment area, dan sebagaianya.
2. Persingkat/cloaking nama URL tersebut melalui adf.ly, anda harus memiliki user publisher adf.ly terlebih dahulu.
3. Dari adf.ly anda akan mendapatkan url baru hasil cloaking yang bisa anda sebarkan.
4. Jika url cloaking tersebut dikunjungi, akan menampilkan iklan dalam bentuk tertentu tanpa menghilangkan atau menyembunyikan tampilan/halaman utama yang sebenarnya dari URL tersebut
5. Setiap kunjungan bernilai beda-beda untuk tiap negara pengunjung.
6. Publisher menerima bayaran tiap tanggal 7 bila ke paypal atau alertpay jika account sudah terisi minimal 5$.
Bayaran yang diberikan per-kunjungan ditentukan oleh asal pengunjung, disini seperti diberlakukan negara premium dan non premium, contoh saja pengunjung dari Indonesia yang buka link tersebut paling bayaran yang kita dapatkan cuman 50 perak karena Indonesia tidak masuk dalam kategori negara premium. Kalau USA, baru lebih mantap bayarannya namun pengalaman saya tetep ga nyampe 1000 perak per kunjungan. Memang sedikit, ini sebagai imbalan saja atas link ‘bermanfaat’ yang kita sebarkan di ranah maya.

SILAHKAN DAFTAR DI SINI

Tuesday, February 28, 2012

ALIRAN PERENIALISME DALAM FILSAFAT PENDIDIKAN



Di zaman modern ini, banyak bermunculan krisis di berbagai bidang kehidupan manusia, terutama di bidang pendidikan. Dan sebagai manusia yang mempunyai akal pikiran kita dituntut untuk mampu memecahkan berbagai problematika kehidupan ini, baik problematika yang berupa krisis seperti saat ini ataupun problematika untuk menjawab tantangan di masa yang akan datang.
Dan berbagai teoripun bermunculan, sebagai jawaban dari manusia dalam memecahkan berbagai problem atau krisis yang kompleks ini terlebih krisis dalam dunia pendidikan. Seperti teori yang diungkapkan oleh para penganut aliran filsafat perenialisme, yang mana menurut mereka perenialisme memberikan jalan keluar dan dianggap cukup ideal dan teruji ketangguhannya.
Lantas apa sebenarnya perenialisme itu sendiri? Apa yang melatar belakangi munculnya aliran ini? Bagaimana pandangan ontologi, epistimologi, dan aksiologi perenialisme? Serta bagaimana pandangan perenialisme sendiri terhadap pendidikan?
Pertanyaan-pertanyaan di atas akan kami coba bahas dalam makalah kami yang berjudul “Aliran Perenialisme Dalam Filsafat Pendidikan” ini. semoga bermanfaat bagi pembaca sekalian. 

Sunday, February 26, 2012

PROFESI GURU: PROBLEMATIKA DAN TANTANGANNYA



Sejak disahkankannya Undang-undang No.14 tentang Guru dan Dosen tahun 2005, pamor profesi guru mulai naik. Profesi ini mulai diminati lagi oleh banyak orang. Apalagi dengan adanya sertifikasi guru dalam jabatan di tahun 2007. Telah banyak guru yang mengikuti sertifikasi agar dapat memperoleh sertifikat guru guna dijuluki guru profesional.
Lain dulu lain sekarang. Profesi guru sekarang ini mulai banyak diminati. Pamornya naik bagaikan selebritis yang mulai naik daun. Banyak media membicarakannya dan banyak media memuji perannya. Tetapi juga tidak sedikit media yang mencaci-makinya karena kekurang profesionalan guru itu sendiri dalam melaksanakan pekerjaannya.
Dan dalam makalah ini kami akan coba membahas hal tersebut di atas, yaitu tentang profesi guru, problematika guru, serta tantangan seorang guru di masa sekarang ini.
A. Problematika guru.
Profesi guru dan problematika yang dihadapinya akan kami coba uraikan dalam makalah ini. Bukan berarti kami hendak merendahkan profesi guru, tapi sebaliknya berupaya mengungkapkan problem sekaligus solusi yang dihadapinya karena guru juga manusia yang punya kekurangan dan kelebihan.
Problem pertama guru yang terlihat jelas sekarang ini adalah kurangnya minat guru untuk meneliti. Banyak guru yang malas untuk meneliti di kelasnya sendiri dan terjebak dalam rutinitas kerja sehingga potensi ilmiahnya tak muncul kepermukaan. Banyak guru menganggap kalau meneliti itu sulit. Sehingga karya tulis mereka dalam bidang penelitian tidak terlihat sama sekali. Padahal setiap tahun, depdiknas selalu rutin melaksanakan lomba keberhasilan guru dalam pembelajaran (LKGDP) tingkat nasional yang diselenggarakan oleh direktorat Profesi Guru.[1]
Biasanya para guru akan sibuk meneliti bila mereka mau naik pangkat saja. Karenanya guru harus diberikan bekal agar dapat melakukan sendiri Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan jalan merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.
Problem kedua guru adalah masalah kesejahteraan. Guru sekarang masih banyak yang belum sejahtera. Terlihat jelas dikotomi antara guru berplat merah (Baca PNS) dan guru berplat hitam (baca Non PNS). Banyak guru yang tak bertambah pengetahuannya karena tak sanggup membeli buku. Boro-boro buat membeli buku, untuk biaya hidupnya saja mereka sudah kembang kempis.[2]
Kenyataan di masyarakat banyak pula guru yang tak sanggup menyekolahkan anaknya hingga ke perguruan tinggi, karena kecilnya penghasilan yang didapatnya setiap bulan. Dengan adanya sertifikasi guru dalam jabatan, semoga kesejahteraan guru ini dapat terwujud.
Saya masih ingat janji pemerintah SBY-JK kalau kesejahteraan guru akan semakin ditingkatkan. Dengan semakin meningkatnya kesejahteraan guru, maka akan berimbas kepada peningkatan mutu guru dan kualitas pendidikan di sekolah kita.
Biar bagaimanapun juga profesi guru adalah pilar terpenting untuk kemajuan bangsa. Oleh karena itu sudah sepantasnya apabila profesi ini lebih diperhatikan, terlebih kesejahteraannya. Tetapi, jangan karena kesejahteraan kurang kemudian kreativitas guru menjadi mati.
Banyak contoh lain dari kehidupan guru yang meskipun kesejahteraannya kurang, tapi komitmen terhadap pendidikan tetap tinggi. Sebaliknya berapa banyak guru yang gajinya sudah tinggi tapi tetap ogah-ogahan mengajar. Semua ini berpulang kembali pada mentalitas kita.
Problem ketiga dari guru adalah kurang kreatifnya guru dalam membuat alat peraga atau media pembelajaran. Selama ini masih banyak guru yang menggunakan metode ceramah saja dalam pembelajarannya, tak ada media lain yang digunakan sebagai alat bantu pembelajaran. Mereka tak pernah berpikir untuk membuat sendiri media pembelajarannya. Kalau saja para guru kreatif, pasti akan banyak ditemukan berbagai alat peraga dan media yang dapat digunakan guru untuk menyampaikan materi pembelajarannya. Guru yang kreatif tak akan pernah menyerah dengan keadaan. Kondisi minimnya dana justru membuat guru itu kreatif memanfaatkan sumber belajar lainnya yang tidak hanya berada di dalam kelas, seperti : Pasar, Museum, Lapangan olahraga, Sungai, kebun, dan lain sebagainya.
Profesionalitas guru dalam menciptakan proses dan luaran pendidikan persekolahan yang bermutu merupakan prasyarat mutlak demi terwujudnya sumber daya manusia Indonesia yang kompetitif dan mandiri di masa datang. Oleh karena itu diperlukan upaya yang sungguh-sungguh dan kontinyu bagi peningkatan dan pengembangan kemampuan profesional guru.
B. Mengatasi Problematika Guru.
Untuk mengatasi problematika guru di atas, diperlukan kerjasama dari kita semua untuk dapat saling membantu agar guru mampu meneliti, mendapatkan income tambahan dari keprofesionalannya, dan menyulut guru untuk kreatif dalam mengembangkan sendiri media pembelajarannya. Bila itu semua dapat terwujud, maka kualitas pendidikan kita pun akan meningkat.
Semoga guru-guru dapat mengatasi sendiri problematika yang dihadapinya. Jangan menyerah dan pasrah dengan keadaan yang ada. Justru gurulah yang harus menjadi motivator dan inspirator bagi lingkungannya.
C. Tantangan guru
Di tengah tuntutan, tantangan serta berbagai persoalan kegagagalan dunia pendidikan, sosok guru merupakan pihak yang paling tertuduh. Sosok guru merupakan orang paling dimintai pertanggung jawabannya. Bahkan tidak ada alasan apa pun, yang dapat diberikan oleh seorang guru untuk membela dirinya.
Maka, ketika ujian nasional digulirkan dengan standar kelulusan yang cukup fantastis, sosok guru pulalah, yang mula-mula merasa ketar-ketir. Ia mesti bertanggung jawab atas segala apa yang akan terjadi pada peserta didik: frustasi, stress, depresi dan segala keputusasaan mental generasi bangsa ini.
Maka perbaikan dan evaluasi pada kemampuan seorang guru, seolah menjadi hal yang logis untuk dilakukan pertama kali dalam memecahkan persoalan dunai pendidikan..[3]
Dengan prinsip pembelajaran inovatif, seorang guru akan mampu memfasilitasi siswanya untuk mengembangkan diri dan terjun di tengah masyarakatnya.
Hal ini dapat dipahami dengan memerhatikan beberapa prinsip pembelajaran inovatif, yaitu: (a) pembelajaran, bukan pengajaran; (b) guru sebagai fasilitator, bukan instruktur; (c) siswa sebagai subjek, bukan objek; (d) multimedia, bukan monomedia; (e) sentuhan manusiawi, bukan hewani; (f) pembelajaran induktif, bukan deduktif; (g) materi bermakna bagi siswa, bukan sekadar dihafal; (h) keterlibatan siswa partisipasif, bukan pasif.
Selain memberikan beberapa prinsip dasar, pembelajaran inovatif juga menekankan adanya pola dan strategi pendidikan yang utuh. Pola dan strategi pendidikan yang menitik bertakan pada tercipanya kesadaran peserta didik pada dirinya sendiri dan lingkungannya.
Selanjutnya, ketakutan dan keminderan seorang guru dalam melakukan ekpresi merupakan salah satu tumor pendidikan yang urgen untuk disembuhkan. Seorang guru sudah seyogyanya untuk yakin bahwa setiap guru tanpa terkecuali dapat berinovasi dalam pembelajarannya; seorang guru seyogyanya untuk yakin bahwa perbuatan-perbuatan kecilnya yang teliti, semisal mencatat perubahan tentang cara dan gaya mengajar setiap hari akan melahirkan hasil yang besar; serta seorang guru seyogyanya untuk terbuka menerima saran dan kritik dari guru lain, bila pola pembelajaran yang disampaikannya sama seperti yang kemarin.
Lebih jauh, keberanian seorang guru dalam berinovasi, serta merta akan membentuk karakternya menjadi kreatif. Kemampuan dan kapasitasnya, baik hard skill maupun soft skill, akan terasah dengan sendirinya. Kekreatifan seorang guru, akan berdampak tidak hanya pada pola komunikasi pembelajaran, tetapi juga akan membentuk suasana serta atmosfir pembelajaran yang menyenangkan (enjoy learning). Pembelajaran yang mampu mentransformasikan ilmu sekaligus mampu membetuk karaketr siswa yang manusiawi.
Di bagian akhir buku, juga diuraikan beberapa metode yang dapat digunakan oleh seorang kreatif dalam membangun suasana kelas yang familiar dan manusiawi. Suasana kelas yang tak lagi hadir sebagai ruang penjara yang dijejali teori, konsep dan tugas dari guru. Tetapi raung kelas yang mampu menggali potensi siswa dan menjernihkan nalar pikir anak didik dalam memahami dan mengaplikasikan kemampuannya untuk dirinya sendiri dan lingkungannya.
Kreatifitas guru tentunya terletak pada kekayaannya memiliki metode dan aneka model pembelajaran, serta kecermatannya untuk memilih dan memilah metode dan aneka pembelajaran yang akan digunakan di setiap waktu yang berbeda.
D. Pengembangan Aplikatif
Misi dan visi, aksi, dan dedikasi, akan menjamin terlaksananya pelayanan profesi guru secara terarah, konsisten dan tepat waktu sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Sehubungan dengan itu, pemerintah melalui Depdiknas harus berupaya membangun sistem pengembangan profesi guru yang aplikatif, operasional dan berfungsi. Yakni sistem pengembangan profesi yang terintegrasi, menyeluruh, dan mendukung penyelenggaraan pendidikan profesi, penjaminan mutu, manajemen, remunerasi dan berbagai pendukung pengembangan profesi guru.[4]
Dengan adanya sistem pengembangan profesi guru yang berfungsi efektif dan dilaksanakan secara konsisten diharapkan dapat mendukung terwujudnya guru yang cerdas, berbudaya, bermartabat, sejahtera, canggih, elok, unggul dan professional. Yakni para guru yang mengedepankan nilai-nilai budaya mutu, keterbukaan, demokrasi, dan akuntabilitas publik dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya sehari-hari dalam kerangka pencapaian visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional.
Harapan ke depan akan dapat diwujudkan guru yang kompeten, terstandar, profesional, dan sejahtera dalam kerangka penjaminan mutu pendidikan nasional. Profesi guru yang terstandar kualifikasi dan kompetensinya, serta mampu melaksanakan tugas dan fungsinya secara profesional. Program Diklat guru yang terstandar, kredibel dan akuntabel dalam pelaksanaan fungsi dan tugasnya. Ketersediaan pendidik dan tenaga kependidikan, termasuk guru yang kompeten, terstandar, profesional dan sejahtera merupakan harapan semua lapisan masyarakat, khususnya masyarakat pendidikan.
Untuk memacu para penyelenggara dan satuan pendidikan untuk meningkatkan kinerjanya dalam memberikan layanan pendidikan yang bermutu, pemerintah menetapkan Peraturan Pemerintah No 19 Th 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang memuat kriteria minimal tentang komponen pendidikan. Komponen pendidikan yang harus terstandar, meliputi standar isi, standar proses, kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan.
Dengan menggunakan standar nasional pendidikan sebagai acuan setiap satuan pendidikan diharapkan dapat mengembangkan pendidikannya secara optimal sesuai dengan karakteristik dan kekhasan programnya. Sejalan dengan itu pemerintah membentuk Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang bertanggung jawab kepada Mendiknas.
BSNP merupakan lembaga mandiri, profesional, dan independen yang mengemban misi untuk mengembangkan, memantau pelaksanaan, dan mengevaluasi pelaksanaan standar nasional pendidikan, akan dapat diwujudkan pendidikan bermutu dan dilaksanakan oleh tenaga-tenaga yang profesional.
KESIMPULAN
Dari makalah di atas mengenai profesi guru: problematika dan tantangannya, dapat kami ambil kesimpulan bahwa problematika yang dihadapi oleh guru pada saat sekarang adalah pertama kurangnya minat seorang guru untuk meneliti, kedua kurangnya kesejahteraan seorang guru, dan yang ketiga adalah kurang kreatifnya seorang guru dalam membuat media ataupun metode dalam pembelajaran.
Dan untuk mengatasi problematika guru di atas, diperlukan kerjasama dari kita semua terutama pemerintah untuk dapat membantu agar guru mampu meneliti, dan mendapatkan income tambahan dari keprofesionalannya, sehingga akan menyulut guru untuk kreatif dalam mengembangkan sendiri media pembelajarannya. Bila itu semua dapat terwujud, maka kualitas pendidikan kita pun akan meningkat.
DAFTAR PUSTAKA

Saleh, Kemas Muhammad. 2007. Tantangan Guru Profesional, http://gurukemas.wordpress.com

Wahedi, Salamet. 2009. Menjawab Tantangan Guru. http://resensibuku.com
Purwanto. 2009. Profesi Guru dan problematika yang dihadapinya. http://purwanto.web.id


[1] Purwanto, Profesi Guru dan problematika yang dihadapinya, http://purwanto.web.id/
[2] Ibid.
[3] Salamet Wahedi , Menjawab Tantangan Guru, http://resensibuku.com

[4] Kemas Muhammad Saleh, Tantangan Guru Profesional, http://gurukemas.wordpress.com

BIMBINGAN KARIER

                Secara historis bimbingan dan penyuluhan ini timbul dari masalah pekerjaan atau jabatan yang kemudian berkembang ke bagian-bagian lain. Karena itu untuk memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan apa yang ada dalam diri individu, diberikan bimbingan yang sebaik-baiknya. Menurut Horn, kareir merupakan pekerjaan atau profesi.[1] Inti dari pendidikan karier ini adalah mendampingi perkembangan karier siswa sesuai dengan urutan fase atau tahap dalam perkembangan karier, sehingga siswa tidak dipaksa untuk membuat suatu keputusan yang mengikat untuk selanjutnya.[2] Perkembangan karier ini merupakan salah satu aspek dalam keseluruhan proses perkembangan siswa dan dalam hal ini sekolah tidak dapat mengambil sikap lepas tangan.
Seorang akan bekerja dengan senang penuh dengan kegembiraan bila apa yang dikerjakan itu memang sesuai dengan keadaan dirinya, sesuai dengan kemampuannya, dan sesuai dengan minatnya. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa prinsip dasar seseorang dapat bekerja dengan baik, senang, tekun, diperlukan adanya kesesuaian tuntutan dari pekerjaan atau yang bersangkutan. Untuk mengarah kepada hal tersebut, maka tugas pembimbinglah untuk mengarahkannya ke arah tersebut. Dengan demikian jelas apa sebenarnya bimbingan karier itu.
Merupakan suatu kenyataan bahwa sebagian dari para siswa yang tamat dari SMU maupun SLTP tidak dapat melanjutkan pendidikannya, karena suatu sebab yang tidak dapat dihindarkan, misalnya karena kemampuan, biaya tidak ada, ataupun sebab-sebab yang lain. Karena itu para siswa membutuhkan bimbingan yang baik, khususnya yang berkaitan dengan pekerjaan. Disamping itu, bagi para siswa yang dapat melanjutkan pendidikan dari SMU ke perguruan tinggi, dari SLTP ke SMU, untuk memilih jurusan, atau program studi yang tepat membutuhkan pula bimbingan dari para pembimbing. Dengan demikian para siswa baik yang akan melanjutkan pelajaran, maupun dalam memilih program studi dan khususnya yang akan langsung terjun ke dunia kerja memerlukan bimbingan karier secara bijaksana.



Makalah selengkapnya DOWNLOAD di sini

TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF PIAGET DAN VIGOTSKY

Jean Piaget, demikian nama lengkap seorang psikolog yang terkenal dengan teorinya mengenai perkembangan kognitif. Ia lahir di Switzerland pada tahun 1896.[1] Teori Piaget banyak dipengaruhi oleh biologi dan epistimologi.[2]
Dalam teorinya Piaget banyak menggunakan pengertian yang langsung diambil dari biologi. Misalnya dalam definisi mengenai inteligensi dipakainya pengertian-pengertian seperti adaptasi, organisasi, stadium, pertumbuhan dan sebagainya. Banyak dari pengertian-pengertian ini akan diterangkan lebih lanjut nanti.
Perhatian terhadap Epistimologi antara lain nampak pada penelitian empiris terhadap timbulnya pengertian atau konsep mengenai waktu, ruang, kausalitas, dan kesadaran akan aturan.[3]
Piaget beranggapan bahwa setiap organisme hidup dilahirkan dengan dua kecenderungan fundamental, yaitu kecenderungan untuk adaptasi dan organisasi.
1) Adaptasi, dapat dilukiskan sebagai kecenderungan bawaaan setiap organisme untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan. Kecenderungan adaptasi ini mempunyai dua komponen, yaitu: asimilasi dan akomodasi.
a) Asimilasi, yaitu kecenderungan organisme untuk mengubah lingkungan guna menyesuaikan dengan dirinya sendiri.
Suatu contoh yang sederhana dalam bidang biologis adalah makan. Bila orang makan sesuatu maka pencernaan makanannya tidak perlu berubah. Apa yang berubah adalah makanannya yaitu faktor lingkungannya.
Pada situasi pelajaran maka prinsip asimilasi merupakan hal yang sangat penting. Menurut Piaget maka setiap anak selalu dalam salah satu stadium perkembangan. Stadium ini sebagian besar menentukan untuk sebagian besar cara anak menginterpretasikan suatu tugas verbal.
b) Akomodasi, yaitu kecenderungan organisme untuk mengubah dirinya sendiri guna menyesuaikan diri dengan lingkungannya.[4]
Suatu contoh dalam bidang Biologi dapat dikemukakan lagi mengenai makanan. Bila organisme terpaksa untuk makan makanan yang asing, maka sistem fisiologisnya sering kali harus menyesuaikan diri dengan faktor lingkungan yang berubah itu.
Juga dalam situasi sekolah akomodasi memegang peranan penting; anak harus bersedia untuk selalu memperoleh pengetahuan baru untuk mengatasi masalah-masalah yang baru.
2) Kecenderungan Organisasi. Hal ini dapat dilukiskkan sebagai kecenderungan bawaan setiap organisme untuk mengintegrasi proses-proses sendiri menjadi sistem-sistem yang koheren.
Kecenderungan ini juga dapat ditemukan dalam bidang biologis dan psikologis. Contoh yang paling mudah dalam bidang biologis adalah berfungsinya sistem fisiologis sendiri sebagai kesatuan yang terintegrasi. Bila ada gangguan dalam integrasinya hal itu berarti “penyakit”.
Dalam bidang psikologis dapat dilihat bahwa bayi pada mulanya mempunyai struktur tingkah laku yang terpisah, ia dapat meraih dan ia dapat mengamati sesuatu. Semula anak tidak mampu untuk mengintegrasi dua struktur tingkah laku ini. Baru kemudian maka dua struktur ini dikoordinasi menjadi satu struktur dalam tingkatan yang lebih tinggi, yaitu apa yang disebut koordinasi mata dan tangan atau koordinasi visio-motorik.
Pengertian “Ekuilibrium” atau “keseimbangan” juga menduduki tempat yang penting dalam teori Piaget. Prinsip ekuilibrium yang bersifat biologis ini menjaga agar perkembangan tidak merupakan hal yang tidak karuan, melainkan suatu proses yang teratur. Proses asimilasi dan akomodasi yang komplementer menyebabkan seseorang selalu berusaha mencapai keadaan yang seimbang lagi. Piaget berpendapat bahwa perkembangan berlangsung melalui rencana yang sudah ada sejak lahir yang akhirnya mencapai suatu bentuk akhir yang baik.[5]
Proses adaptasi tidak lepas dari proses organisasi. Juga di sini terdapat proses interaksi yang bertujuan untuk mencapai keseimbanagan. Pengertian “keseimbangan” menunjuk pada relasi antara struktur kognitif individu dan struktur keliling. 

Saturday, February 25, 2012

nasehat Lukman terhadap putranya


 tafsir Al-Misbah

 (LUQMAN : 17-19)
يبنى اقم الصلواة وٲمر بالمعروف وانه عن المنكر واصبر على ما اصابك ان ذالك من عزم العمور۝ ولا  تصعر خدك للناس ولا تمشى فى الارض مرحا  ۗ  ان الله لا يحب كل مختال فخور ۝ واقصد فى مشيك واغضض من صوتك ۗ  ان انكرالاصوات لصوت الحمير ۝

.        ARTI AYAT
17)“Hai anakku, dirikanlah sholat dan suruhkah (manusia) mengerjakan yang baik dan  cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).”
18)“Dan kamu janganlah memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.”
19)“Dan sederhanakanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.”

Pada ayat ini Luqman kembali memberikan nasehatnya kepada anaknya yang mana diharapkan dapat menjaga kesinambungan tauhid serta kehadiran Ilahi dalam qalbu sang anak. Dalam tafsir Al Misbah diungkapkan bahwa Luqman berkata: Wahai anakku sayang, laksanakanlah shalat dengan sempurna syarat, rukun dan sunah-sunahnya.
               Oleh karena itu, perintahkanlah secara baik-baik siapapun yang mampu engkau ajak mengerjakan yang ma’ruf.
               Kata ma’ruf sendiri menurut M. Quraish Shihab dalam Al Misbah adalah “sesuatu yang baik menurut pandangan umum suatu masyarakat dan telah mereka kenal luas, selama sejalan dengan al-khair (kebajikan), yaitu nilai-nilai Ilahi. 
               Dan sebaliknya mungkar adalah sesuatu yang dinilai buruk oleh mereka serta bertentangan dengan nilai-nilai Ilahi.
               Quraish Shihab kembali menafsiri ayat selanjutnya: Dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu dari orang lain, karena kamu membela jalan Allah, yaitu ketika kamu beramar ma’ruf nahi mungkar kepada mereka. 
               Lebih spesifik lagi Quraish Shihab menjelaskan, bahwa kata صبر)) shabr terambil dari akar kata yang terdiri dari huruf-huruf shad, ba’dan ra’. Maknanya berkisar pada hal; 1) menahan, 2) ketinggian sesuatu 3) sejenis batu. Dari makna menahan lahir makna konsisten/ bertahan, karena yang bersabar bertahan menahan diri pada satu sikap.
Ketiga makna tersebut dapat kait-berkaitan, apalagi pelakunya manusia. Seseorang yang bersabar, akan menahan diri, dan untuk itu ia memerlukan kekukuhan jiwa, dan mental baja, agar dapat mencapai ketinggian yang diharapkan nya. sabar yang baik atau yang terbaik.
                Kata ﴿عزم﴾ ‘azm dari segi bahasa berarti keteguhan hati dan tekad untuk melakukan sesuatu. Kata ini berpatron mashdar, tetapi maksudnya adalah objek, sehingga penggalan ayat itu adalah shalat, amar ma’ruf nahi mungkar, serta kesabaran merupakan hal-hal yang telah diwajibkan oleh Allah untuk dibulatkan atasnya tekad manusia.
Maka Quraish Shihab menafsiri ayat di atas: sesungguhnya yang demikian itu yang sangat tinggi kedudukannya dan jauh tingkatnya dalam kebaikan yakni shalat, amar ma’ruf nahi mungkar dan kesabaran termasuk hal-hal yang diperintah Allah agar diutamakan, sehingga tidak ada alasan untuk mengabaikannya.
Selanjutnya dalam Al Misbah ditulis bahwa Luqman hakim berkata: Dan wahai anakku, disamping butir-butir nasehat yang lalu, janganlah juga engkau berkeras memalingkan pipimu (mukamu) dari manusia –siapapun dia- didorong oleh penghinaan dan kesombongan. Tetapi tampillah dengan kepada setiap orang dengan wajah berseri penuh rendah hati
               Dan bila engkau melangkah, janganlah engkau berjalan di muka bumi ini dengan angkuh, tetapi berjalanlah dengan lemah lembut penuh wibawa.
               Kata فىالارض  disebut oleh ayat di atas, menurut Quraish Shihab untuk mengisyaratkan bahwa asal kejadian manusia dari tanah, sehingga dia hendaknya jangan menyombongkan diri dan melangkah angkuh di bumi ini.
Kata  مختالا  terambil dari akar kata yang sama dengan kata  خيال  . Karenanya kata ini mulanya berarti orang yang tingkah lakunya diarahkan oleh khayalannya, bukan oleh kenyataan yang ada pada dirinya. Biasanya orang yang seperti ini berjalan angkuh dan merasa dirinya memiliki kelebihan dibandingkan dengan orang lain. Dan inilah yang ditunjukkan oleh kata فخورا  , yakni sering kali membanggakan diri.
Dan lunakkanlah suaramu sehingga tidak terdengar kasar bagaikan teriakan keledai.
Sesungguhnya seburuk-buruk suara adalah suara keledai karena awalnya siulan yang tidak menarik dan akhirnya tarikan nafas yang buruk.
Dari penafsiran quraish Shihab menganai ayat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwsanya nasehat Lukman Al Hakim sangat bermanfaat bagi anaknya pada khususnya dan bagi umat manusia (umat Islam) pada umumnya. Karena nasehat Lukman semata-mata untuk mendidik mental sang anak, yang diharapkan mampu menjadi suri tauladan bagi orang lain.Yang diantaranya bagaimana berakhlaq pada Tuhannya serta cara bagaimana berakhlak terhadap sesama manusia. Sehingga kehadiran mereka di dunia bisa menjadi rahmat bagi sekelilingnya. Wallahua’lam bi shawab.